5 Kemampuan Unik yang Dimiliki Manusia


1. Mampu Berjalan Tegak
2. Mampu Mengatupkan Jempol & Telunjuk dengan Sempurna
3. Mampu Menulis & Berbicara
4. Mampu Memahami Pembicaraan Orang Lain
5. Mampu Membaca

Subhanallah Maha Besar Allah SWT, yang Telah Menciptakan Umat-nya dengan Kemampuan yang Luar Biasa yang Hanya Dimiliki Oleh Manusia..................

Cinta Karena Allah


Cinta karna Allah...
Kata-kata itu yang ingin kau ucapkan pada ana...
Atas nama cinta ini, ana berharap hubungan kita diridhoiNya...
Atas nama cinta ini, hubungan kita akan selalu dijagaNya...
Atas nama cinta ini, ana berharap kita kan sampai pada tujuan kita...

Ana hy takut...
Semua berbeda...
Tak sejalan dengan apa yang pikirkan...
Masalah berdatangan...
Hati berantakan...
Hidup terasa tak ada gunanya...

Ahh... apa ini yang dinamakan cinta karena Allah??
Apa sebenarnya maksud mencintai seorang hamba karna Allah??
Kenapa Allah tidak mengizinkan ana tuk mengecap cinta lebih lama??
Cinta seperti apa sih yang diridhoi-Nya??

Bukannya kami adalah hamba yang selalu bersujud padaNya
Bukankah kami takkan terjerumus pada maksiat karna selalu mengingatNya
Bukankah ana pengen dicintai dilandasi karna cinta kepadaNya
Tapi mengapa Allah?? izinkan ana tuk mengecap cinta tsb
Mengapa Allah tidak menyatukan sgera kami hingga harapan kami terwujud
Apakah cinta ana salah???...

Sahabatku fillah ...
Selama ini kamu salah memaknai cinta...
Cinta itu tetap bertentangan dengan agama...
Cinta itu tidak diridhoi-Nya...
Bukan itu yang namanya cinta karna Allah...bukan...bukan itu...

Tapi...
Bukankah cinta karna Allah itu....
Mengerti akan kelebihannya, memahami dan menerima kekurangannya??
Ya... itu memang cinta karna Allah....
Bukankah cinta karena Allah itu....
Ana melihatnya tidak dari fisik tapi dari akhlak dan agamanya??
Ya... itu memang cinta karna Allah...

Lantas...apa yang salah dengan cinta ana nanti??
Cintamu tidak salah, karena cinta itu adalah fitrah-Nya
Namun yang salah adalah cara kalian menempatkan cinta itu

Jika kalian saling mencintai karena Allah
Kalian takkan saling mengajak dalam hubungan yang salah
Takkan saling mengajak mendekati maksiat
Takkan mengumbar kata-kata cinta
Tapi akan menyimpan cinta kalian dihati
Hanya Allah-lah yang tau akan cintamu

Jika dia mencintaimu karna Allah
Dia takkan mengajakmu pacaran
Akan tetapi sudah berpikir kearah pernikahan
Jika dia memang mencintaimu
Maka dia kan melamarmu
Atau dia mencintaimu dalam diam
Tidak mengganggu penjagaan hatimu
Barulah cinta kalian itu sempurna, cinta karena Allah

Astagfirullah...
Maafkan ana cinta...
Selama ini ana ikut serta menginginkn kejalan yang salah
Selama ini ana akan masuk dalam linangan dosa
Selama ini akan melakukan hal yang sia-sia
Maafkan ana cinta... maafkan ana...
Maafkan juga atas kurangnya pengetahuan ana...
Maafkan atas salah dan khilaf ana...

Cinta...
Kini ana sadari bahwa semua itu salah
Maafkanlah sgala khilaf pikiran ana
Kita memang harus terpisah smentara tuk bertemu nanti
Tuk kembali harungi hidup dalam Ridho Ilahi
Dan bila kita memang ditakdirkan untuk hidup bersama
Pastilah Allah akan menyatukan kita...Bismillah....aamiin

harapan ana dan dirimu jua(???)....InsyaAllah...smoga.

~Zainab binti Abi Salamah


Zainab binti Abi Salamah bin Abdul Asad adalah putrid tiri Rasulullah SAW, sebab ibunya Ummu Salamah, istri Rasulullah. Setelah Abu Salamah wafat, Rasulullah mengangkat Ummu Salamah sebagai istri beliau SAW.

Tadinya ia bernama Barrah, artinya wanita suci, namun Rasulullah SAW mengganti nama itu dan menyebutnya Zainab.

Zainab kemudian menikah dengan Abdullah bin Zam’ah dan melahirkan Abdurrahman, Yazid, Wahab, Abu Salamah, Kabir, Abu Ubaidah, Quraibah, Ummu Kultsum, dan Ummu Salamah.

Salah satu wanita yang menyusui Zainab binti Abi Salamah bin Abdul Asad adalah Asma binti Abu Bakar Ash-Shidiq. Zainab belajar dari ibunya, Ummu Salamah, karena itu ia ikut meriwayatkan beberapa hadits.

Muhammad bin Amir bin Ata berkata, “Aku menamai putriku Barrah, lalu Zainab binti Abi Salamah berkata padaku, ‘Rasulullah melarang nama itu. Aku sebelumnya bernama Barrah dan Rasulullah  berkata, ‘Janganlah menyatakan diri sendiri suci. Allah lebih mengetahui orang yang shalih (Barr) di anatara kalian. ‘Mereka bertanya, ‘Lalu bagaimana kami akan memanggil dia?’ Beliau menjawab, ‘Zainab.”

Diriwayatkan, ketika Zainab binti Abi Salamah meninggal dan siap dimakamkan, waktu belum lagi shubuh hari. Abdullah bin Umar bin Khattab berkata kepada keluarga Zainab, “Kalian mengerjakan shalat jenazah sekarang. Bila tidak, kalian harus menunggu sampai matahari terbit.”

Shalat jenazah diimami oleh Tariq, pemimpin Madinah saat itu. Lalu Zainab binti Abi Salamah di pekuburan Baqi setelah shubuh.